Posting kali ini saya akan mem-posting mengenai bentuk sel darah merah pada hewan
vertebrata yang saya a badikan sendiri (Dokumen Pribadi).
Pertama yang akan kita bahas mengenai apa itu darah. Darah dapat dipandang sebagai jaringan penyambung terspesialisasi yang dibentuk dari sel-sel bebas dan suatu matriks yang cair (plasma). Sel-sel darah berkembang dalam jaringan retikuler organ-organ pembentuk darah dan masuk ke dalam aliran darah sebagai sel yang telah terspesialisasi (
Bevalender dan Ramaley, 1988).
Karena yang akan ditampilkan dalam posting ini adalah bentuk-bentuk sel darah merah, jadi langsung saja kemateri (to the point!!).... Hehehe....
berikut adalah macam-macam bentuk sel darah merah yang diambil dari 5 kelas hewan vertebrata, yaitu:
1. Pisces yang diwakili oleh ikan Lele.
2. Amphibia yang diwakili oleh burung katak sawah.
3. Reptilia yang diwakili oleh Kadal.
4. Aves yang diwakili oleh burung Dara.
5. Mammalia yang diwakili oleh Kelinci.
Pengam bilan foto dilakukan di La boratorium Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan menggunakan mikroskop cahaya binokuler dengan merk olympus CX-21, biokamera Opticlab dan laptop Acer.
Ini dia hasilnya:
1. Pisces_Species_Clarias batrachus_Ikan Lele
Perbesaran: 1.000x
Dari gambar tersebut menunjukkan bahwa sel darah ikan berbentuk bulat koin dan memiliki inti sel bulat. Pewarnaan sel darah ikan diatas menggunakan Giemsa 5% dengan fiksasi menggunakan methanol.
2. Amphibia_Rana limnocharis_Katak rawa
Dari gambar tersebut menunjukkan bahwa sel darah katak berbentuk oval dan memiliki inti sel yang oval. Pewarnaan sel darah katak diatas menggunakan Giemsa 5% dengan fiksasi menggunakan methanol.
3. Reptilia_Mabouia multifasciata_Kadal.
Dari gambar tersebut menunjukkan bahwa sel darah kadal berbentuk oval dan memiliki inti sel yang oval. Pewarnaan sel darah kadal diatas menggunakan Giemsa 5% dengan fiksasi menggunakan methanol.
4. Aves_Columba livia_burung Dara.
Dari gambar tersebut menunjukkan bahwa sel darah burung berbentuk oval dan memiliki inti sel yang oval. Pewarnaan sel darah burung diatas menggunakan Giemsa 5% dengan fiksasi menggunakan methanol.
5. Mammalia_Lepus sp._Kelinci
Dari gambar tersebut menunjukkan bahwa sel darah kelinci berbentuk bulat bikonkav dan tidak memiliki inti sel. Pewarnaan sel darah kelinci diatas menggunakan Eosin 3% dengan fiksasi menggunakan methanol.
Selain inti yang sudah tidak ada pada sel darah merah mammalia, organel-organel sel yang lain juga ikut menghilang seperti mitokondria, ribosom dan en
zim sitoplasma selama pematangan dari retikulosit menjadi eritrosit dewasa. Pemecahan organel dan en
zim tidak diperantarai oleh en
zim lisosom. Sebaliknya, sekelompok en
zim yang bergantung pada ATP (ATP-dependent), yang terdapat jawab atas hilangnya protein dan organel sel selama perkembangan eritrosit. Sumber energi bagi eritrosit ialah glukosa dan 90% dari energi tersebut yang secara anaerobik dirombak menjadi laktat, sisanya 10% secara aerobik dimanfaatkan melalui jalur pintas heksosa-monofosfat (Junquira et al,. 1998).