Mengapa Salju Putih
Warnanya???????
Saat mendengar kata SALJU tentu saja teringat akan bola
Kristal berwarna putih saat turun dimusim dingin. Emm… karena Indonesia berada
di daerah tropis, kebanyakan dari kita tidak cukup kenal dengan yang namanya
salju. Mengapa???? Yaw, taw Ndiri_Lah… Negara tropis memiliki 2 musim, yaitu
musim penghujan dan musim kemarau. Jadi, kita gak bakal kenal yang namanya musim
dingin yang nurunin SALJU, tow musim gugur yang ngejatuhin dedaunan yang lelah
bergayutan diantara ranting-ranting yang merapuh (kwekwek….!!!!). Lha trus
kenapa salju kok warnanya PUTIH??? Padahal tersusun dari Kristal-kristal es!
Dan Kristal Es Sendiri warnanya bening. So… Tanya Kenapa???
Sebelum kita bahas putihnya
salju, lebih enak kayaknya kita berkeliling-keliling dan mampir dulu sejenak ke
teori-teori dasar yang akan menunjukkan kita pada kunci teka-teki Kenapa
Salju Itu Putih.
Tujuan pertama yang akan kita
kunjungi, yaitu: teori korelasi antara
terbentuknya warna dengan frekuensi cahaya.
Kenapa kok kita mampir
kesini??!!?? Emm, jawabnya: biar tahu dari mana putihnya salju, kita perlu tahu
dulu mengapa benda-benda punya warna yang beraneka ragam.
Nah, Cahaya-tampak tersusun dari
banyak frekuensi cahaya yang berbeda-beda. Mata kita mampu mendeteksi frekuensi-frekuensi
berbeda-beda sebagai warna-warna yang berbeda.
Jadi, mengapa benda-benda memiliki warna berbeda, karena setiap benda
memiliki partikel-partikel (baik atom dan molekul) penyusun yang berbeda dan
memiliki frekuensi vibrasi yang beda pula. Secara garis besar, elekton-elektron
yang ada dalam atom penyusunnya akan bergetar beberapa kali sebagai respon dari
energi cahaya yang terserap oleh partikel-partikel tersebut. Besarnya getaran elektron
juga dipengaruhi oleh besarnaya frekuensi energi yang mengarah padanya. Terhadap
energy cahaya, molekul-molekul dan atom tersebut menyerap sejumlah energi
cahaya tergantung dari frekuensi cahaya tersebut,untuk kemudian dikeluarkan
energi yang terserap sebagai panas, sedangkan frekuensi cahaya yang tidak mampu
terserap akan dipantulkan dan diterima oleh mata kita yang pada akhirnya
diterjemahkan dalam bentuk warna. Ini berarti benda-benda tersebut menyerap
frekuensi-frekuensi cahya tertentu lebih besar daripada yang lain.
Nah sebelum saya lanjutin penjelasannya…..apakah Anda jelas
sampai disini?? Ataukah malah pusing membacanya?? Istirahat bentar….. hehehe!!!
Ok…. Siaplanjut untuk masuk pada tahap selanjutnya??
Dua hal yang berbeda dapat
terjadi pada frekuensi-frekuensi cahaya yang tidak terserap. Pada sebagian
benda, ketika sebuah foton, mereka meneruskannya lewat dari kepartikel
selanjutnya. Padakejadianini, cahaya berjalan melewati seluruh bagian benda
tersebut, sehingga benda tersebut kelihatan bening. Pada kebanyakan benda
padat, partikel-partikel tersebut kelihatan bening. Pada kebanyakan benda
padat, partikel-partikel tersebut akan mengeluarkan kembali mayoritas foton
yang gak terserap keluar dari benda tersebut. Walahasil,nggakada cahaya atau
bisa dikatakan sedikit banget cahaya yang melewati seluruh partikel benda
tersebut.
Sejatinya warna dari sebuah benda
yang nggak bening sebenarnya merupakan kombinasi darienergi cahaya yang
nggakterserap partikel-partikel objek tersebut.
Cahaya yang Terpantul Berulang-Ulang
Jadi, karena salju adalah air
yang beku dankita tahu bahwa esitu bening, lalu ngapain salju punya warnayang
berbeda??
Untuk mengkaji hal ini, kita
perlu tahu hakikat yang sebenarnya dari sekeping es.
Es itu sebenarnya nggak tembus
pandang, ia adalah benda yang bersifat Translusen. Translusen itu cukup baik
untuk menghantarkan Cahaya. Hal tersebut menunjukan bahwa benda translusen,
foton cahaya tidak diteruskan melalui jalur yang lurus dan partikel dari benda
tersebut cenderung untuk mengubah arah frekuensi cahaya. Initerjadi karena jarak
antara beberapa atom pada struktur molekuler es dekat dengan tinggi panjang
gelombang cahaya, sehingga foton-foton cahaya akan berinteraksi dengan struktur
molekuler es.
Akhirnya jalur foton cahaya berubah dan berbea
dengan jalur ketika ia masuk ke es.
SECARA sederhana dapat
dijelasakan sebagai berikut:
Salju merupakan kombinasi dari
banyak Kristal-kristal es, saat foton cahaya masuk kedalam lapisan Kristal es,
maka frekuensi cahaya yang dating akan dibelokan arahnya dan meneruskan pada
Kristal es yang lainya dan begitu seterusnya. Jadi, seluruh kristal es
memantulkan berputar-putar ke seluruh bagian dalam salju. Ini terjadi pada
seluruh frekuensi cahaya yang berbeda-beda, sehingga seluruh frekuensi cahaya
dipantulkan kembali secara berulang-ulang. Warna dari seluruh frekuensi cahaya
tersebut jika dikombinasikan bersama dalam ukuran yang sama Warnanya akan
kelihatan Putih.
INGAT, Piringan spectrum warna
NEWTON yang jika diputar dengan cepat warnanya akan kelihatan PUTIH.
Jelas dari teori tersebut menjawab
mengapa salju itu PUTIH.